Jumat, 24 Januari 2014

DALAM SUJUD EMAK



 
Langit senja kian menyapa
Ayam-ayampun mulai bersemayam ke kandangnya
Suara adzan mengalun-alun dipenjuru desa
Membuat hati ini bagai di surga
Emak pun melangkahkan kaki
Diiringi derit kayu yang diinjaknya
Hati ini terasa risih mendengarnya
Suara itu semakin menjadi
Ketika emak mempercepat ayunan langkahnya
Ia mulai mengambil air wudhu
Zat cair itu membasahi raut wajah emak yang kian sayu
Tangannya mengambil mukena lusuh yang tergantung di ambang pintu
Kini mukena itu membalut tubuh mungilnya
Emak memulai berdialog kepada pencipta-Nya
Tak terasa ia menitihkan air mata
Emak bercerita banyak tentang kerasnya dunia ini
Tak henti-hentinya bibir keriputnya itu memohon ampun
ALHAMDULILLAH ................
Kalimah itu yang selalu mengakhiri sesi curhatnya kepada sang Kholiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar